MANFAAT UMBI DEWA
Nenek moyang bangsa Indonesia telah
mengenal berbagai macam ramuan herbal alami tradisional untuk mengobati dan
melawan berbagai macam penyakit. Termasuk ramuan herbal alami untuk melawan tumor
payudara. Untuk tumor payudara nenek moyang kita melawannya dengan Gynura
Pseudochina ?
Lho apa itu Gynura Pseudochina
?
Gynura Pseodochina, kalau di China
disebut Tan Sit atau Coan Tin Sit atau Sam Tit. Kalau di Jawa disebut Tigelkio
atau Tigelkiyuh . Sedangkan di Sumatera disebut Umbi Dewa. Umbi Dewa memang
berasal
dari China,termasuk keluarga Asteraceae (sembung-sembungan).
Daunya tunggal berbentuk bulat telur
sampai bulat memanjang dengan ujung yang lancip. Warna permukaan daun hijau
tua, bagian bawah hijau muda. Kedua permukaan daun mempunyai bulu lembut
berwarna putih. Panjang daun 8-20 cm dengan lebar antara 5 – 10 cm. Daun tua
bercangap sangat dalam dan banyak berkumpul membentuk roset di pangkal batang.
Daun di ujung batang agak jarang dan letaknya berseling. Bunga muncul di ujung
batang, warna kuning berbentuk bonggol. Akarnya berumbi warna keabu-abuan
dengan panjang 3-6 cm. penampangnya kurang dari 3 cm berbentuk mirip kentang.
Gynura Pseodochina tumbuh tegak sampai 50 cm. Ciri-ciri ini perlu dicermati
untuk membedakannya dengan tanaman Umbi dewa, yang sama-sama dapat digunakan
sebagai obat herbal alami.
Sejak jaman dulu, Umbi Dewa sudah
digunakan sebagai tanaman obat. Dalam buku Health Of India telah disebutkan
beberapa manfaat Umbi Dewa. Bahkan konon, kata “ dewa “ dimasukkan kedalam
sebutannya karena saking berkhasiatnya umbi ini. Sehingga diyakini sebagai
anugerah istimewa para Dewa pada manusia.
Khasiat umbi dewa begitu
banyaknya, mulai untuk pengobatan tumor payudara, radang amandel ( tonsil ),
radang pankreas pada penderita kencing manis serta radang luka di atas kulit
sampai pelembab luka bakar. Akarnya untuk obat luar dan dalam pada penyakit
yang dikarenakan sirkulasi darah yang terganggu. Pengobatan tradisional Cina
menggunakan Umbi Dewa untuk ramuan herbal alami setelah dikeringkan. Sedang di
Bengkulu, suku Lembak Delapan menggunakan Umbi Dewa dalam bentuk yang masih
segar.
Misal untuk pengobatan payudara yang
meradang akibat tumor ( intraductal carcinoma ) dapat digunakan ramuan sebagai
berikut :
- Sebagai obat luar
tapali payudara yang meradang
karena tumor dengan daun umbi dewa yang telah dimemarkan
- pengobatan dari dalam
Ambil 2-3 daun umbi dewa dilumat
menjadi buburan, campur dengan air matang ½ gelas, disaring. Diminum 3 ( tiga )
kali sehari. Jika dilakukan secara rutin, telaten dan teratur, insyaAllah
sembuh.
Sedangkan untuk mengobati penyakit
lain semisal penderita penyakit amandel, diabetes militus, dan gangguan haid, umbi
dewa dapat digunakan sebagai penyembuhan alternative dengan cara minum air
rebusannya secara teratur. Atau juga menggunakannya sebagai lalapan. Umbi dan
daun juga dapat dikeringkan, digiling halus menjadi bubuk. Bubuk ini diseduh
air panas lalu diminum. Umbi dan daun yang sudah berupa bubuk dapat juga
digunakan sebagai param untuk memboreh bagian yang sakit . Tapal daun umbi dewa
dapat merawat dan mengobati jerawat. Sedang air sarinya jika dipakai sebagai
obat kumur dapat mengobati radang kerongkongan.
Lalu mengapa umbi dewa mempunyai
khasiat yang begitu dahsyatnya ? Umbi Dewa mampu untuk mengobati beragam
penyakit ini gara-gara adanya kandungan Saponin. Saponin ini merupakan senyawa
aktif sejenis glukosida yang dapat menetralkan racun dan melawan virus (
antidota ). Karena kerja Saponin ini Umbi Dewa mampu menghentikan pendarahan,
memperbaiki sirkulasi darah dan menurunkan panas. Dan ampuhnya Saponin pulalah
yang berdaya guna mengatasi peradangan pada jaringan tubuh. Saponin juga
berperan merangsang kerja hati sehingga mampu memperbaiki sirkulasi darah tubuh
penderita gangguan haid.
Zat lain yang berperan penting dalam
Umbi Dewa adalah Flavanoid. Zat ini terbukti mampu mencegah terjadinya
penggumpalan darah dan menghancurkan gumpalan darah ( trombolisis ) pada
pembengkakan akibat luka atau memar. Kandungan minyak atsiri pada daun Umbi
Dewa menyebabkan baunya khas mirip daun sembung. Itu sebabnya daun ini akan “
terasa “ kalau dibuat lalap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar