Harga Rp. 80.000,- isi 60 kapsul POM TR 123364731
Penyakit kanker merupakan salah satu
penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia
maupun di Indonesia. Di dunia, 12% seluruh kematian disebabkan oleh penyakit
kanker dan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. WHO dan Bank
Dunia, 2005 memperkirakan setiap tahun, 12 juta orang di seluruh dunia
menderita penyakit kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia. Jika tidak
dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita penyakit kanker dan 17
juta
meninggal karena penyakit kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian ini
akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (International Union
Against Cancer /UICC, 2009).
Menurut Prof. Tjandra Yoga, di
Indonesia prevalensi tumor/penyakit kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk. Penyakit
kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB,
hipertensi, cedera, perinatal, dan DM (Riskesdas, 2007). Sedangkan berdasarkan
data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, penyakit kanker payudara
menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia
(16,85%), disusul penyakit kanker leher rahim (11,78%). Hal ini sama dengan
estimasi Globocan (IACR) tahun 2002.
Ditambahkan, penyakit kanker
tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah penyakit kanker payudara dengan
angka kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul penyakit kanker leher rahim
dengan 16 per 100.000 perempuan. Menurut data SIRS 2007, kasus penyakit kanker
bronchus dan paru pada pasien rawat inap sebesar 5,8% dari seluruh jenis penyakit
kanker.
Berbagai pengobatan modern yang
dilakukan untuk mengobati penyakit kanker mempunyai efek samping yang banyak
dan memakan biaya besar. Oleh karena itu perlu dikaji obat tradisional yang
lebih murah dan efektif untuk pengobatan penyakit kanker.
Alhamdulillah, satu lagi formula
baru dari biojanna, yakni BIOJANNA KAPSUL, yang diformulasikan terutama untuk
penderita penyakit kanker. BIOJANNA KAPSUL ini dikombinasikan dengan ekstrak
temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb. (Zingiberaceae) dan kunir putih (Curcuma
alba L.). dua tanaman obat ini sudah banyak terbukti secara ilmiah khasiatnya
dalam pengobatan PENYAKIT KANKER, disamping tentunya beragam manfaat lainnya.
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza
Roxb. (Zingiberaceae). Kandungan kimia aktif yang terkandung dalam ekstrak
temulawak telah dikenal baik, yaitu kurkuminoid yang terdiri atas kurkumin,
desmetoksikurkumin, dan bidesmetoksikurkumin, serta kandungan minyak atsiri
dengan komponen xanthorhizol sebagai senyawa penanda.
Dalam hal ini, temulawak seperti
halnya makanan pokok bagi formula herbal. Senyawa desmetoksi-kurkumin dan bisdesmetoksi
kurkumin dari temulawak mampu mengeliminasi efeksamping yang mungkin timbul
dari senyawa dalam herbal lain dan mengeliminasi radikal bebas pencetus penyakit
kanker. Selain itu meningkatkan produksi getah empedu sehingga membantu proses
pencernaan dan melindungi hati.
Khasiat temulawak, telah banyak
diteliti, baik secara in vitro, pengujian terhadap binatang dan uji klinis
terhadap manusia. Temulawak berkhasiat untuk mencegah dan mengatasi beraneka
macam penyakit. Berbagai khasiat dari temulawak, antara lain, gangguan lever,
mencegah hepatitis, meningkatkan produksi cairan empedu, membantu pencernaan,
mengatasi radang kandung empedu, radang lambung dan gangguan ginjal,
anthelmintik / anti cacing, hipolipidemik / menurunkan kadar lemak /
kolesterol, Sebagai tonikum (memulihkan tenaga dan energi setelah kelelahan),
dll.
Sebagai anti penyakit kanker,
khasiat temulawak tidak diragukan lagi, banyak penelitian juga sudah
membuktikan, antara lain :
- Sebuah penelitian yang disampaikan pada Department of Oral Biology, Yonsei University College of Dentistry, Seoul 120-752, Korea. Ekstrak temulawak mengurangi jumlah rata-rata per tumor pada tikus dan persentase tumor-bearing tikus di kulit tikus multistage karsinogenesis yang disebabkan oleh DMBA dan TPA. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol C. xanthorrhiza memiliki potensi sebagai penyakit kanker chemopreventive.
- Sebuah penelitian aktifitas antiproliferasi ekstrak etanol temulawak (Curcuma xanthorrhiza roxb.) pada sel lestari tumor yac-1 dan hela secara in vitro . Hasil penelitian menunjukan adanya aktivitas antiproliferasi ekstrak etanol temulawak pada kedua sel lestari tumor. Hasil tersebut menunjukkan potensi temulawak sebagai tanaman yang memiliki aktivitas sebagai antitumor.
- Hasil riset Departemen Bio-immunotherapi Universitas Texas (Pusat riset penyakit kanker M.D. Anderson) memberikan harapan bahwa kurkumin merupakan anti-proliferasi ampuh untuk melawan sel-sel tumor payudara, dan memiliki potensi besar untuk anti penyakit kanker, dalam pencegahan maupun terapi penyakit kanker. Beberapa kelompok sel tumor payudara memberikan respon yang meyakinkan terhadap efek anti proliferasi dari kurkumin.
Sedangkan Kunir Putih (Curcuma alba
L.), kandungan utamanya adalah curcumin, saponin dan polifenol. Penelitian
manfaat kunir putih sudah banyak dilakukan, antara lain : Mencegah Dan
Menghambat Pertumbuhan Sel Penyakit kanker , Meredakan Sakit Maag dan Nyeri
Lambung, Mengecilkan Rahim dan dapat mempersempit organ kewanitaan, Kunyit
putih dapat memperkuat syahwat.
Sebagai anti penyakit kanker, Kunir
Putih (Curcuma alba L.), juga sudah banyak diteliti, antara lain :
- Penyakit kanker payudara. Ada pengaruh pemberian ekstrak rimpang Curcuma alba terhadap volume adenokarsinoma mamma mencit betina C3H pada dosis 16 mg/hari. Ada perbedaan volume adenokarsinoma mamma mencit betina C3H sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan pada kelompok yang diberi ekstrak rimpang Curcuma alba dosis 16 mg/hari. (Studi Eksperimental terhadap Mencit C3H yang Diinokulasi Adenokarsinoma Mamma). Adenokarsinoma Mamma= penyakit kanker payudara.
- Suatu penelitian, yakni Isolasi dan uji potensi antipenyakit kanker L-asparaginase dari rimpang kunyit putih terhadap leukimia tipe k562. Menunjukkaan bahwa Pengujian dilakukan dengan 15 variasi konsentrasi dan diketahui bahwa enzim L-asparaginase mempunyai potensi yang baik sebagai antipenyakit kanker dengan nilai LC50 pada konsentrasi penambahan L-asparaginase sebesar 9,419 ppm.
- Hasil penelitian Dr. Retno S Sudibyo yang dimuat dalam Tempo 30 Mei 1999 menyebutkan bahwa kunir putih mengandung "protein toksis". Sejenis Ribosome in Activating Protein ( RIP ). Inilah protein yang mampu menonaktifkan Ribosom, sehingga sintesa protein di dalam sel terganggu. Protein tersebut lebih mudah melakukan penetrasi ke dalam sel penyakit kanker daripada sel sehat. Akibatnya sel penyakit kanker tidak dapat berkembang biak. Karena sel penyakit kanker memiliki batas umur, maka lama kelamaan akan habis dengan sendirinya.
Demikian besar manfaat
masing-masing bahan yang digunakan dalam BioJANNA Kapsul ini, sehingga dengan
menggabungkan keduanya, menjadikan kombinasi ekstrak temu lawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb. (Zingiberaceae) dan kunir putih (Curcuma alba L.). dapat
memberikan khasiat yang lebih besar, terutama sebagai anti penyakit kanker.
Penelitian yang membuktikan bahwa kandungan desmetoksikurkumin dan
bidesmetoksikurkumin dari temulawak dan kandungan desmetoksikurkumin dari kunir
putih, dapat meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan sekresi empedu,
memperbaiki fungsi hati dan tentunya lebih optimal dalam mengatasi penyakit penyakit
kanker.
Dalam BioJANNA Kapsul, Kombinasi
BioJANNA ditambah kedua herbal tersebut, menjadikan formula ini "Luar
Biasa", saling bersinergi dalam memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan
kita, terutama memberikan harapan baru bagi para penderita penyakit kanker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar