Minggu, 10 November 2013

Obat Herbal Untuk Luka Pasca Operasi “Herbal Ikan Kutuk / Ikan Gabus”

Obat Herbal Untuk Luka Pasca Operasi yang terbuat dari “Sari Ikan Kutuk / Ikan Gabus”. Diketahui bahwa ikan Kutuk atau ikan Gabus ini sangat kaya akan albumin, salah satu jenis protein penting. Albumin diperlukan tubuh manusia setiap hari, terutama dalam proses penyembuhan luka-luka terutama luka habis / pasca operasi . Pemberian daging ikan gabus atau ekstrak proteinnya telah dicobakan untuk meningkatkan kadar albumin dalam darah dan membantu penyembuhan beberapa penyakit.
Harga Rp. 70.000,-


Khasiat atau Manfaat Sari Ikan kutuk / Ikan Gabus
Kekurangan albumin dalam tubuh
Dapat menambah albumin dalam tubuh, tanpa perlu khawatir kelebihan albumin, karena terbuat dari bahan alami, sehingga apabila kelebihan akan dibuang dengan sendirinya oleh tubuh melalui saluran pembuangan tanpa efek samping pada tubuh, serta aman untuk penderita kolesterol karena mengandung asam lemak tak jenuh, dan aman untuk penderita ginjal.

Jantung
Mengandung allisin untuk menurunkan kadar lemak dalam darah dan trigliserida, sehingga mengurangi resiko terhadap stroke, serangan jantung, penyempitan pembuluh darah serta untuk menurunkan kadar homosistesin dalam darah yang menjadi penyebab penyakit jantung. Mengandung praline yang bertujuan untuk menguatkan otot-otot jantung.
Kanker
Mengandung zat aktif allyl sulfide yang dapat menghambat pertumbuhan hormone pemicu tumbuhnya sel kanker pada tubuh kita.
Liver
Dapat memperbaiki jaringan organ hati. Mengandung asam amino dan vitamin untuk organ hati dan mengontrol pengumpulan lemak di hati dan regenerasi sel hati dan kandung empedu.
Asma
Memperbaiki sel-sel saluran pernafasan (bronchus).
Lupus
Memperbaiki otot, otak, dan sitem syaraf pusat serta sisitem kekebalan tubuh pada tubuh kita.
Luka bakar
Mengandung cystine yang didukung oleh asam amino lainnya, sangat baik untuk pemulihan luka bakar, gangguan kulit, pasca operasi / pembedahan dan anti penuaan.
Otak
Baik untuk membantu mengatur perbaikan jaringan organ otak yang rusak / cedera otak / pasca stroke / parkinson.
Diabetes mellitus
Memperbaiki jaringan sel pankreas yang mulai rusak, sehinggga organ pankreas dapat tetap menghasilkan hormone insulin kembali normal, dan membantu menstabilkan kadar gula dalam darah bagi penderita hipoglikemi.
Luka
Membantu pemulihan luka dalam maupun luar, karena sifatnya memperbaiki jaringan organ tubuh yang melepas radikal bebas.
Pada saat masa kemoterapidan radioterapik
Mengurangi dan mencegah efek-efek yang kurang baik dari kerja kemoterapi dan radioterapi, dan radioterapi seperti badan terasa lemas, lemah, kerusakan bagian tubuh, dan mual. tanpa mengurangi fungsi kerja kemoterapi dan radioterapi itu sendiri.
Stroke
Setelah mengalami serangan stroke, beberapa bagian tubuh akan mengalami kelemahan fungsi, bahkan bisa berakibat tidak berfungsinya beberapa bagian tubuh, alkuten membantu membuka pembuluh darah yang tersumbat dan memperbaiki jaringan organ tubuh yang penting untuk otot, otak dan sistem syaraf sehingga menguatkan sistem kekebalan tubuh serta menjadi anti radikal bebas.
Persendian / tulang
Mengandung proline yang sangat baik untuk memicu berfungsinya sendi-sendi, dan juga mengandung lysin yang berfungsi memastikan penyerapan kalsium yang memadai dan mempermudah pembentukan kolagen yang bisa membungkus tulang rawan dan jaringan penyambung, juga mendorong percepatan penyembuhan tulang.
Pencernaan
Membantu fungsi saluran pencernaan dan usus agar dapat bekerja baik.
Depresi
Asam amino threonine dan asam amino tyrosine yang digunakan oleh kelenjar tiroid untuk memproduksi salah satu hormone utama untuk metabolisme kesehatan kulit Dan mental, untuk mengatasi depresi.
Prostate
Menjaga sistem syaraf pusat, bagi kaum laki-laki, glycine memainkan peran penting esensial untuk menjaga fungsi-fungsi prostate agar tetap sehat.
Manula
Alkuten menyebabkan pencernaan dapat menyerap makanan dengan baik dan akan meregenerasi / membaharui semua sel-sel atau jaringan tubuh kita yang mulai kurang berfungsi dengan baik, sehingga para manula akan menjadi sehat kembali dan tidak mudah sakit.
IKAN KUTUK / IKAN GABUS adalah sejenis ikan buas yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di pelbagai daerah: aruan, haruan (Mly.,Bjn), kocolan (Btw.), bogo (Sd.), bayong, bogo, licingan (Bms.), kutuk (Jw.), dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata.
Ikan darat yang cukup besar, dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1 m. Berkepala besar agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead), dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya.
Sisi atas tubuh –dari kepala hingga ke ekor– berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata, bercoret-coret) yang agak kabur. Warna ini seringkali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan tajam.

Kebiasaan
Ikan gabus atau ikan kutuk biasa didapati di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Ikan ini memangsa aneka ikan kecil-kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain termasuk berudu dan kodok.
Seringkali ikan gabus terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah, atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan di sana. Jika sawah, kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh sebab itu ikan ini acap kali ditemui ‘berjalan’ di daratan, khususnya di malam hari di musim kemarau, mencari tempat lain yang masih berair. Fenomena ini adalah karena gabus memiliki kemampuan bernapas langsung dari udara, dengan menggunakan semacam organ labirin (seperti pada ikan lele atau betok) namun lebih primitif.
Pada musim kawin, ikan jantan dan betina bekerjasama menyiapkan sarang di antara tumbuhan dekat tepi air. Anak-anak ikan berwarna jingga merah bergaris hitam, berenang dalam kelompok yang bergerak bersama-sama kian kemari untuk mencari makanan. Kelompok muda ini dijagai oleh induknya.
Penyebaran
Ikan gabus menyebar luas mulai dari Pakistan di barat, Nepal bagian selatan, kebanyakan wilayah di India, Bangladesh, Sri Lanka, Tiongkok bagian selatan, dan sebagian besar wilayah di Asia Tenggara termasuk Indonesia bagian barat.
Manfaat dan Kerugian
Sebetulnya ikan gabus memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ikan-ikan gabus liar yang ditangkap dari sungai, danau dan rawa-rawa di Sumatra dan Kalimantan kerap kali diasinkan sebelum diperdagangkan antar pulau. Gabus asin merupakan salah satu ikan kering yang cukup mahal harganya. Selain itu ikan gabus segar, kebanyakan dijual dalam keadaan hidup, merupakan sumber protein yang cukup penting bagi masyarakat desa, khususnya yang berdekatan dengan wilayah berawa atau sungai.
Ikan gabus atau ikan kutuk juga merupakan ikan pancingan yang menyenangkan. Dengan umpan hidup berupa serangga atau anak kodok, gabus relatif mudah dipancing. Namun giginya yang tajam dan sambaran serta tarikannya yang kuat, dapat dengan mudah memutuskan tali pancing.
Akan tetapi ikan ini juga dapat sangat merugikan, yakni apabila masuk ke kolam-kolam pemeliharaan ikan (Meskipun beberapa kerabat gabus di Asia juga sengaja dikembangbiakkan sebagai ikan peliharaan). Gabus sangat rakus memangsa ikan kecil-kecil, sehingga bisa menghabiskan ikan-ikan yang dipelihara di kolam, utamanya bila ikan peliharaan itu masih berukuran kecil.
Sejak beberapa tahun yang lalu di Amerika utara, ikan ini dan beberapa kerabat dekatnya yang sama-sama termasuk snakehead fishes diwaspadai sebagai ikan berbahaya, yang dapat mengancam kelestarian biota perairan di sana. Jenis-jenis snakehead sebetulnya masuk ke Amerika sebagai ikan akuarium. Kemungkinan karena kecerobohan, maka kini snakehead juga ditemui di alam, di sungai-sungai dan kolam di Amerika. Dan karena sifatnya yang buas dan invasif, Pemerintah Amerika khawatir ikan-ikan itu akan cepat meluas dan merusak keseimbangan alam perairan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar